PT. Pancaran Cahaya Sejati ‘Membawa Derita’ Kini Viral dan Menjadi Buah Bibir
Kuansing (MediaMutiara) Keberadaan bangunan milik Pabrik Kepala Sawit (PKS) PT. Pancaran Cahaya Sejati kini menjadi perbincangan hangat. Pasalnya kehadirannya bukan membawa manfaat tapi justru menimbulkan musibah bagi masyarakat setempat khususnya Desa Logas Hilir, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi.
Fuja Ibrahim Politkus muda sekaligus penggiat media sosial juga turut menyoroti terkait viralnya video-video yang beredar di group WhatsApp, salah satunya grup Sekitar Kuansing yang beranggota kan hampir 1000 peserta itu.
“Kalau di lihat dari berita yang beredar, Banyak hal yang merugikan masyarakat karena kehadiran pabrik tersebut, sedangkan sejatinya alasan Pemerintah memberikan izin kepada investor untuk mendirikan pabrik itu ialah untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat” Sebut puja kepada awak media Rabu, (28/08/2024)
Namun dirinya sangat menyesalkan bahwa keberadaan dan kehadiran pabrik tersebut justru membawa dampak yang buruk bagi masyarakat.
“Kalau yang terjadi saat ini malah sebaliknnya, Oleh karenanya kita meminta Pemerintah melalui dinas terkait harus segera mengambil tindakan yang tegas dan terukur, Kaji ulang berdasarkan aturan tentang pendirian pabrik tersebut, jangan nanti ibarat kata ‘Orang minum air tebu, masyarakat makan tembuku’ Artinya Pabrik yang untung masyarakat sengsara, itu belum beroperasi bagaimana nanti kalau sudah beroperasi.? ” tegasnya
Selain Puja Ibrahim, Anggota DPRD Kuansing Fedrios Gusni juga merespon baik keluhan masyarakat Desa Logas Hilir itu
“Besok Abang turun” balas Ketua DPC Demokrat Kuansing itu usai melihat kiriman Vidio dari awak media.
Terakhir Bupati Kuansing Dr Suhardiman Amby MM juga memberikan respon baik atas informasi yang telah di sampaikan kepadanya.
“Terimakasih infonya” balas bupati sembari mengirimkan striker senyum
Namun sangat di sayangkan pihak perusahaan maupun kepala Desa Logas Hilir hingga berita ini diterbitkan masih bungkam, dan enggan memberikan tanggapan nya.
(Tim/Rilis)