Dugaan pembalakan liar di Hutan Lindung Desa Perjuangan Sumbul Pegagan tetap marak

 

Dairi,Mediamutiara.com
Perusakan Hutan Lindung sangat disayangkan, karena hal ini sangat merusak ekosistem lingkungan.
Pembalakan liar yang terjadi dilokasi Hutan Lindung Desa Perjuangan Kecamatan Sumbul hingga sekarang masih marak, hal ini terlihat dilokasi begitu banyaknya bahan jadi papan dan lainnya dari hasil pengrusakan hutan lindung di Desa Perjuangan tersebut .
Menurut beberapa warga setempat mengatakan akibat dari pengrusakan hutan lindung itu berakibat pada menurunnya debit air untuk PLTA Renun dan Danau Toba yang merupakan Danau Toba merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Sumatera Utara.

Salah seorang warga masyarakat yang tidak mau di sebut kan namanya disebut kepada Media Mutiara.com mengatakan bahwa pengrusakan hutan lindung tersebut sudah sangat mengkhawatirkan, apabila hal ini tidak mendapat perhatian dari pihak-pihak yang berwenang kerusakan ekosistem lingkungan akan semakin parah dan bisa berakibat fatal.
Warga tersebut mengatakan tidak tau mengadu kemana lagi karena pihak yang berwenang pada hal tersebut seolah tutup mata.
” ada apa sebenarnya ini masak sudah jelas para pelaku melakukan hal yang merugikan mereka tutup mata,” ujarnya.

Menurutnya pelaku perusakan Hutan Lindung tersebut yakni (L.N) diduga mempunyai anggota lebih kurang 100 orang yang bekerja di dalam hutan lindung dan pelaku seolah kebal hukum dan tidak memikirkan akibat dari perbuatannya dari perusakan hutan lindung tersebut.

Menurut Kepala KPH XV Kabanjahe Ramlan Barus kepada Media Mutiara.com saat dikonfirmasi melalui chat WA pada Jum’at 15/03/2024 mengatakan akan melakukan cek lapangan.
” Terima kasih infonya pak nanti kami cek lapangan, tks,” ujar Ramlan Barus.

Warga masyarakat setempat sangat berharap kepada pihak berwenang terutama kepada KPH XV Kabanjahe dan Penegak Hukum mendengarkan keluhan mereka karena pengrusakan Hutan Lindung sangat merugikan akan ekosistim lingkungan dan dapat berakibat fatal.
(BN02)