Mafia Tambang Emas Ilegal Menggunakan Excavator Hancurkan Kawasan Hutan Lindung Bukit Tabandang
KUANTAN SINGINGI – Terkait aktivitas tambang emas ilegal menggunakan alat berat excavator di kawasan hutan lindung Bukit Tabandang Desa Lubuk Ambacang, Syafrudin “Datuak Songgo” pucuk pimpinan pemangku adat Koto Lubuk ambacang angkat bicara.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa ada Mafia Tambang Emas Ilegal system Box yang menggunakan excavator (Skala Besar), kembali memporak porandakan kawasan Hutan Lindung Bukit Tabandang di hulu kuantan.
Permasalahan ini memicu keprihatinan mendalam dari masyarakat dan pemangku adat Koto Lubuk Ambacang. Mereka berharap agar tindakan tegas segera diambil oleh pihak berwenang untuk menghentikan aktivitas ilegal ini dan melindungi hutan lindung Bukit Tabandang dari kerusakan lebih lanjut.
AKP Shilton Kasat Reskrim Polres Kuansing saat dikonfirmasi, dirinya menyebut bahwa Polres Kuansing akan melakukan pengecekan ke lapangan terkait aktivitas tambang emas ilegal partai besar yang menggunakan excavator di Lubuk ambacang.
“Nanti kita cek dululah ke lapangan” ujar AKP Shilton Kasat Reskrim Polres Kuansing dengan singkat.
Sementara itu, Syafrudin pucuk pimpinan pemangku adat Koto Lubuk ambacang (Datuak Songgo) ikut angkat bicara terkait berita yang sempat menghebohkan itu.
Datuak Songgo menyebut jika ada aktivitas di kawasan hutan yang tidak menghasilkan efek positif terhadap orang banyak “masyarakat setempat” , dan hanya mengambil sumber daya alam di kawasan hutan itu, Datuak Songgo meminta agar aparat penegak hukum bisa profesional dalam menjalankan tugasnya dan harus berpihak kepada warga setempat.
“Jika aktivitas tambang emas ilegal tersebut hanya dikelola oleh pihak dari luar, dan tidak menimbulkan efek positif kepada warga tempatan, aparat penegak hukum harus profesional dan tegas dalam mengambil sikap, meskipun ada oknum aparat yang ikut andil di dalam aktivitas tambang emas ilegal tersebut” ucap Datuak Songgo kepada media.
Informasi terupdate, terkait tambang emas ilegal partai besar tersebut, narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, menyebutkan jika aktivitas alat berat excavator itu diduga telah dikawal oleh sejumlah oknum TNI.
“Tambang emas yang menggunakan excavator itu diduga telah dikawal oleh oknum TNI, dan warga tempatan yang mencoba masuk dan mendekati area lokasi tambang tersebut dilarang menggunakan kamera dan smartphone” tutur warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan.