PETI Masih Merajalela Di Kuansing. Aliran Sungai Kuantan Desa Pulau Aro Terus Digasak Pelaku PETI. Kapolres Kuansing Apa Kabar?

KUANTAN SINGINGI – Statemen Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing) AKBP Angga F Herlambang, SIK MH di salah satu media online ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Kuansing mengatakan akan menindak tegas pelaku penambang emas tanpa ijin tanpa pandang bulu.
Seiring berjalan waktu, kondisi aktifitas ilegal penambang emas tanpa ijin (PETI) di Kuansing tanpak nya semakin merajalela. Tidak pilih – pilih tempat, hutan rawah, bukit dan sungai terpantau masih terus digasak para pelaku perusak lingkungan, ini menandakan stetemen Kapolres Kuansing tersebut, tidak memberikan efek kepada para pelaku PETI di Kuansing.
Sehingga melihat kondisi seperti ini timbul pertanyaan, siapakah dibalik pelaku PETi itu sebenarnya.? Jika pelaku PETI itu masyarakat biasa, dan tidak memiliki koneksi dengan Aparat penegak Hukum, apakah mungkin mereka berani bekerja di wilayah berbahaya dan memiliki resiko hukum.?
Dari sini, kita patut menduga aktifitas PETI di Kuansing diduga memiliki konektifitas dengan para Aparat Penegak Hukum (APH) sehingga pola penindakan aktifitas PETI oleh APH sering kali tidak memberikan efek jerah kepada para pelaku. Keseriusan Aparat Penegak Hukum dalam penindakan PETI perlu dipertanyakan!!
Hari ini Kamis (13/3/2025) di wilayah Kecamatan Kuantan Tengah, tepatnya di aliran sungai Kuantan desa Pulau Aro, masih ditemukan dua Kapal pengeruk emas yang beroperasi di sungai batang Kuantan. Dari pantauan di lapangan tebing – tebing sepanjang aliran sungai tersebut terlihat runtuh, ladang persawahan masyarakat terus berkurang luasnya, akibat terjadinya longsor atau runtuh. Belum lagi air sungai kuantan tidak kunjung jernih, ditambah lagi pencemaran air kuantan oleh zat berbahaya seperti merkuri.
Jika Aparat Penegak Hukum pekah terhadap kerusakan lingkungan, seharusnya aktifitas PETI ini tidak akan terjadi lagi.
” Adalagi tu dua unit kapal PETI pengeruk emas di aliran sungai batang Kuantan, di desa Pulau Aro, ladang dan persawahan masyarakat menjadi runtuh, dan luasnya semakin berkurang, kenapa APH tidak bertindak,” tanya Mak Pontok bukan nama sebenarnya warga Pulau Aro memberikan keterangan kepada awak media pada Kamis (13/3/2025) pagi menjelang siang.
Ia minta bhabinkamtibmas yang bertugas di desa segera memberikan informasi aktifitas ilegal itu supaya dengan segera dapat ditindak.
” Iya, bhabinkamtibmas yang bertugas di desa Pulau Aro kemana, kenapa PETI di desa Pulau Aro tidak ditindak,” ucapnya dengan nada miris.